Memang tak bisa di
pungkiri era sekarang memang kerap di sebut era nya digitalisasi, era nya
kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, banyak orang yang menginginkan
segala sesuatu dapat tersaji dengan instan dan cepat, akurat salah satunya
adalah informasi seiring
berkembangnya teknologi munculah search engine/mesin pencari banyak orang yang
cenderung beralih ke search engine dan
meninggalkan kebiasaan lama yaitu mencari informasi di perpustakaaan karena
mereka yang sering menggunakan search engine hanya mencari cepatnya dalam
menemukan informasi dan seringkali tidak memperhatikan apakah suatu informasi
tersebut suddah teruji kebenaranya.
Menurut saya,tergeser
atau tidaknya tergantung pustakawannya sendiri apabila tidak dapat
memenuhi kebutuhan pencari informasi
dengan baik akan tergeser dengan search engine begitu sebaliknya apabila
pustakawan dapat memenuhi kebutuhan pencari informasi dengan baik tidaklah perlu khawatir atau panik atau merasa tergeser dengan kemunculan mesin
pencari karena pustakawan yang ber kompeten dan dapat menunjukan sikap yg
profesional akan tetap menunjukan
eksistensinya sebagai penyedia informasi yang
lengkap, akurat, relevan walaupun durasi dalam menemukan suatu informasi
akan lebih lama di banding dengan mesin pencari yang dapat cepat menemukan
sebuah informasi, tapi di balik durasi yang lama informasi tersebut dapat di
uji kebenaran dan keakuratanya di banding dengan hasil temuan informasi di
search engine yg cepat tapi belum tentu kebenaranya
5 alasan mengapa Pustakawan lebih baik di
bandingkan Search Engine:
- Pustakawan memiliki keterampilan berpikir kritis yang memungkinkan mereka untuk melihat sebuah pertanyaan dari berbagai sudut sebelum bekerja pada jawabannya.
- Pustakawan memahami nuansa yang tidak terkandung dalam teks buku atau situs web.
- Pustakawan telah muti-dimensi keterampilan pemecahan masalah. Mereka memahami bahwa pertanyaan bisa menyebabkan lebih banyak pertanyaan dan jawaban dapat menyebabkan lebih banyak masalah.
- Pustakawan mengenali perbedaan pengguna mereka bahwa mesin pencari belum belajar. Manusia tahu lebih banyak tentang motivasi manusia dari komputer yang bisa mengerti.
- Pustakawan mengajukan pertanyaan. Mereka diajarkan untuk menemukan pertanyaan yang sebenarnya peneliti melalui wawancara referensi. Para peneliti sering tidak tahu bagaimana mengajukan pertanyaan yang tepat untuk mendapatkan jawaban yang mereka cari. Wawancara referensi tidak diatur pertanyaan dan jawaban yang komputer dapat diajukan dan memahami. Mereka adalah diskusi antara dua manusia yang mengarah pada pemahaman yang lebih baik dari pertanyaan oleh kedua belah pihak dan jawaban yang lebih baik untuk peneliti.
Maka
dari itu dengan pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa mesin pencari dan
pustakawan harus saling melengkapi atau mengisi
antara satu dengan yang lain yang agar dapat lebih memanjakan pengguna
dalam mencari suatu informasi yang
cepat, teruji kebenranya atau akurat dan tentunya relevan itu sedikit pendapat
dari saya matursuwun…
NAMA : IMMANUEL GUSTAF
NIM : D
1810042
Tidak ada komentar:
Posting Komentar