Minggu, 29 April 2012

LIBRARIANS vs SEARCH ENGINE

 

Globalisasi informasi memaksa kita turut mengambil peran dalam setiap aspeknya. Hingga tanpa terasa, kita disuguhi ragam jenis informasi dengan berbagai bentuk dan fungsinya masing-masing. Lalu apakah peran Pustakawan akan tegantikan dengan Search Engine??

Menurut saya peran pustakawan tidak akan tergantikan oleh search engine karena seorang pustakawan sebagai laksana kamus berjalan, yaitu tempat bertanya segala informasi. Sebagaimana pendapat yang mengatakan bahwa perpustakaan yang merupakan tempat kegiatan seorang pustakawan disebut sebagai gudang ilmu, pusat informasi dunia, atau sarana kita mencari informasi sebagai jendela dunia. Tidak dapat dipungkiri bahwa peran seorang pustakawan menjadi tolok ukur apakah informasi yang disampaikan bermanfaat atau tidak, sesuaikah dengan kebutuhan para pengguna atau pengunjung perpustakaan.

Dengan adanya Search Engine, sebenarnya pustakawan tidak perlu merasa khawatir akan pemustaka. Namun yang harus dilakukan adalah bagaimana pemustaka bisa kembali berpindah hati yakni kembali ke perpustakaan dan bertanya ke pustakawan.

Meskipun bersaing dengan search engine yang menghimpun informasi dari seluruh dunia, namun apakah informasi yang diberikan sudah tepat? Cepat iya, tepat belum tentu.!!

Namun ketika pemustaka ingin mencari informasi yang ia butuhkan, bertanya pada pustakawan, maka ia akan dirujuk langsung ke lokasi dimana informasi itu berada. Jadi pustakawan memberikan informasi lebih akurat dibandingkan search engine. Hal ini disebabkan oleh keteraturan dalam penyusunan sumber informasi. Semakin teratur sumber informasi disusun, maka informasi yang diperlukan akan semakin mudah untuk dicari dan ditemukan. Search engine bukan merupakan ancaman bagi pustakawan, namun dapat dijadikan teman dalam mengelola informasi.

 

Nama   :  Rivan Rusdiarto
NIM    :  D 1810080

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar