Bayangkanlah
seorang karyasiswa yang tertarik untuk mempelajari pusaran air laut. Dengan
bantuan komputer dia mulai melakukan pelacakan literatur memanfaatkan fasilitas
basis data di perpustakaan universitas dengan mengandalkan kata?kata kunci
tentang pusaran air laut. Untuk jasa ini, permasalahannya adalah masalah biaya
yang akan sebanding dengan waktu penggunaan komputer. Cara perburuan semacam
ini jauh lebih singkat dan menghemat tenaga.
Setelah memperoleh bahan?bahan yang diperlukan, sang siswa lalu mendiskusikannya dengan pembimbing dalam pemilihan suatu topik baru dan belum pernah diteliti orang lain. Akhirnya pilihannya jatuh pada studi medan alir pusaran air laut. Untuk maksud tersebut, sang siswa perlu menghitung beberapa parameter yang menyusun suatu medan alir. Hal ini berarti perlunya informasi tentang metoda penghitungan parameter tersebut.
Setelah memperoleh bahan?bahan yang diperlukan, sang siswa lalu mendiskusikannya dengan pembimbing dalam pemilihan suatu topik baru dan belum pernah diteliti orang lain. Akhirnya pilihannya jatuh pada studi medan alir pusaran air laut. Untuk maksud tersebut, sang siswa perlu menghitung beberapa parameter yang menyusun suatu medan alir. Hal ini berarti perlunya informasi tentang metoda penghitungan parameter tersebut.
Katakanlah, dia berhasil menemukan makalah yang membahas tentang metoda penghitungan parameter yang diusulkan oleh seorang ilmuwan. Dengan menggunakan teknik aljabar komputer MACSYMA atau MAPLE solusi metoda tersebut diujinya. Jika solusi tersebut bisa dibuktikan kebenarannya secara matematis, persoalan lain telah menunggu yakni pengujian beberapa kasus fisis sederhana yang solusi teoritisnya sudah diketahui. Pemilihan suatu kasus sederhana dan umum dari berbagai kemungkinan kasus fisis yang ada merupakan seni tersendiri dan amat ditentukan oleh indera keilmuan sang siswa.
Setelah menetapkan pilihan pada suatu kasus tertentu, Kembali lagi komputer berperan dalam proses simulasi yakni membuat data buatan kasus fisis tersebut untuk dihitung parameter?parameter medan alirnya menggunakan metoda di atas. Hasil simulasi ini yang kemudian dicocokkan dengan perhitungan teoritis.
Dalam tahap
pemrosesan data buatan inilah, timbul beberapa permasalahan diantaranya bising
(noise). Bising ini bisa disebabkan oleh proses penghitungan misalnya
penggunaan rumus turunan/differensial secara numeris atau bising yang sengaja
dicampurkan ke dalam data buatan. Bising buatan ini merupakan antisipasi awal
dalam menangani persoalan yang ditemui dalam pengukuran di laut yakni
ketidaktepatan penentuan salah satu besaran fisis tertentu. Untuk mengatasi
pengaruh kedua jenis bising ini, salah satu teknik yang memodifikasi teknik
Transformasi Fourier Cepat dapat diajukan sebagai alat pembuat berbagai jenis
filter.
Setelah
melalui beberapa tahap di atas, sang siswa memperoleh informasi tentang
kemampuan dan keterbatasan suatu metoda. Dengan mengetahui kemampuan metoda itu
berarti ia atau pemakai lainnya menjadi yakin akan temuan yang diperoleh.
Sedangkan menyadari akan keterbatasannya berarti alternatif pemecahan menjadi
terbuka lebar melalui upaya penyempurnaan metoda yang sudah ada, pengembangan
metoda lainnya atau pun pendayagunaan beberapa teknik pengolahan data yang ada,
misalnya teknik penjendelaan dan teknik perataan
Contoh
diatas merupakan proses belajar yang umum dialami oleh para karyasiswa
Indonesia yang sedang belajar di luar negeri. Tampak berbagai disiplin ilmu dan
komputer bergabung membantu proses belajar. Karena proses ini merupakan salah
satu komponen pendidikan, kami menyimpulkan bahwa komputer akan memegang
peranan penting sebagai alat bantu dalam pendidikan di Indonesia.
Penggunaan
komputer dalam pendidikan di AS antara lain disebabkan oleh adanya kebutuhan AS
utk mengajar murid yang jumlahnya besar dalam waktu yang singkat. Komputer
pertama kali dipakai sebagai media pendidikan di pabrik-pabrik, bukan disekolah.
Seperti diketahui AS juga pernah secara gencar menggunakan media TV utk
mengajar, tetapi hasilnya ternyata tidak seperti yang diinginkan.
Mula-mula
program belajar dengan komputer (courseware) tampil dalam bentuk latihan soal,
tutorial, dan simulasi hukum-hukum alam. Dengan makin berkembangnya kemampuan
komputer (misalnya dalam menampilkan gambar), perangkat lunak latihan soal
dirasakan tidak memanfaatkan kemampuan sesungguhnya yang ada pada komputer.
Keadaan bertambah runcing dengan perkembangan pengetahuan di bidang kognitif,
seperti munculnya teori-teori tentang human information processing. Akibatnya
para ahli dibidang komputer dan kognitif melihat bahwa komputer untuk
pendidikan dapat berfungsi lebih dari sekedar alat mempresentasikan materi pelajaran.
Komputer harus dapat meningkatkan cara berfikir seseorang. Hal ini dapat
dicapai misalnya dengan bantuan bidang AI (artificial intelligence).
"peningkatan cara berfikir" ini dirasakan penting karena perkembangan teknologi yang sangat pesat mengharuskan seseorang untuk mempunyai ketrampilan belajar (cara berfikir) yang tinggi. Dengan kata lain, proses belajar merupakan proses pembentukan pengetahuan bukan proses menhafal pengetahuan. Jadi kita dapat menggunakan pengetahuan yang telah kita miliki untuk membangun pengetahuan yang baru.
"peningkatan cara berfikir" ini dirasakan penting karena perkembangan teknologi yang sangat pesat mengharuskan seseorang untuk mempunyai ketrampilan belajar (cara berfikir) yang tinggi. Dengan kata lain, proses belajar merupakan proses pembentukan pengetahuan bukan proses menhafal pengetahuan. Jadi kita dapat menggunakan pengetahuan yang telah kita miliki untuk membangun pengetahuan yang baru.
Dibandingkan
dengan media pendidikan yang lain, seperti overhead, tv, dan film, komputer itu
lebih memungkinkan utk membuat sang murid menjadi "aktif"
bermain-main dengan informasi. Perangkat lunak dapat dibuat agar interaktif.
Hal ini sukar dicapai oleh media lainnya. Hal lain yang menarik, perangkat
lunak untuk pendidikan dapat di sesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan
masing-masing murid. Hal ini memungkinkan murid-murid untuk berkembang sesuai
dengan keadaan dan latar belakang kemampuan yang dimiliki. Murid yang memang
mampu belajar dengan kecepatan tinggi tidak perlu menunggu rekan lainnya yang
memerlukan waktu lebih dalam memahami materi pelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar